Pedagang Baju dan Tempurung Kepalamu
Ada seorang pedagang baju yang berteman dengan seorang pemerkosa. Suatu waktu, dengan rasa penasarannya, pedagang baju itu bertanya. Baju seperti apa yang dikenakan korban-korban si Pemerkosa?
Si Pemerkosa terdiam sebentar, ia lalu menunjuk sebuah
tanktop merah muda yang dipajang di toko. Pedagang baju lantas memerintah
pegawainya untuk mengambil tanktop merah muda tersebut dan membakarnya, berikut
setiap stock tanktop yang mereka punya.
Esoknya, si Pemerkosa kembali duduk santai di depan toko,
dan televisi menayangkan berita kriminalitas seperti itu adalah hal biasa.
Seorang wanita kantoran dilecehkan dan dibuat tak bernyawa. Pedagang
kebingungan, ia lantas meminta pegawainya untuk mengambil dan membakar segala
jenis baju kantoran.
Sore harinya, Pedagang menerima kertas selebaran orang
hilang, jenis kelaminnya wanita, dan tertulis baju yang terakhir dipakainya di
sana. Jilbab panjang dan gamis cokelat muda. Tidak lama setelah itu, didapatnya
kabar bahwa gadis tersebut ditemukan dalam keadaan mengenaskan tak lagi bernyawa.
Pedagang melihat tokonya sebentar, lalu memutuskan untuk
kembali meminta pegawainya membakar satu-satunya jenis pakaian yang tersisa di
toko mereka. Maka habislah seluruh pakaian di tokonya.
Seperti kebetulan, Si Pemerkosa datang mengunjungi
tokonya di malam hari, Pedagang baju melihatnya dengan sangsi. Ia lalu bertanya,
“Jujurlah, baju macam apa yang dikenakan korban-korbanmu?”
Si Pemerkosa mengangkat bahu. “Tidak tahu. Sejujurnya,
baju macam apapun, tak bisa menghentikanku. Sepertinya ada yang salah dengan
tempurung kepalaku.”
Acciodia kamu keren. Ini ungkapan perwakilan dari banyaknya ungkapan yg ingin aku sampaikan...
BalasHapus